Selasa, 18 April 2017


MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Letak Geografis Indonesia sebagai Dasar Pembangunan 


Disusun Oleh :

Nama : Alfat Ridho

Kelas : 1MA11

NPM : 10816543



JURUSAN S1 ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2016


KATA PENGANTAR

          Puji serta syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan kepada kita semua sebuah kecerdasannya yang besar karena berkat karunia-Nya saya selaku penyusun bisa menyelesaikan makalah mengenai pembelajaran mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi .
          Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, sekaligus bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Letak Geografis sebagai dasar pembangunan.
          Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik mengenai isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, penulis juga membuka diri terhadap kritik serta saran yang dapat membangun dalam upaya penyempurnaan makalah ini.
     Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sebagai penunjang pembelajaran.

Depok, 07 April 2017

Penulis




DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .........................................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................................4

1.3 Tujuan.......................................................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN

2.2 Wawasan Nusantara dan Pembangunan Nasional ....................................................................6

2.3 Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia ..................................................................7

2.4 Potensi Geografis dan Astronomis di Indonesia .......................................................................7

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................12


BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

          Indonesia adalah salah satu negara yang strategis didunia, letak geografis indonesia ditentukan berdasarkan posisi nyata dibanding posisi daerah lain. Indonesia terletak diantara Benua Asia dan Benua Australia, serta Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Posisi Indonesia sangat setrategis dan penting dalam kaitannya dengan perekonomian. Indonesia berada persimpangan lalu lintas dunia. Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional. Meski untuk sementara waktu diacuhkan, kondisi geografis suatu negara sangat menentukan peristiwa-peristiwa yang memiliki pengaruh secara global. Robert Kaplan menuturkan bahwa geografi secara luas akan menjadi determinan yang mempengaruhi berbagai peristiwa lebih dari pada yang pernah terjadi sebelumnya (Foreign Policy, May/June, 09).

          Terlepas dari strategisnya letak geografis Indonesia, pembangunan Indonesia masih belum stabil, sampai sekarang Indonesia masih dikategorisasikan sebagai negara berkembang dengan tahapan negara lepas landas, padahal jika mengukur dari letak geografis, sejatinya hanya dengan letak geografis saja seharusnya Indonesia sudah maju. Namun ternyata dari banyak segi. Indonesia kalah jauh bahkan oleh negara tetangga. Indonesia ini telah merdeka jauh sebelum negara tetangganya merdeka. Tidak adanya perubahan pembangunan di Indonesia ini tak terlepas dari terbelakangnya sumber daya manusia hal ini disebabkan oleh perubahan kebudayaan yang mulai terjadi di Indonesia, saat ini nampak jelas dengan adanya pergeseran budaya dari kebudayaan lokal menjadi kebudayaan luar yang lebih diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu dampak adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa yang melangkahi geografis. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya budaya luar di negeri sendiri namun budaya local terpinggirkan sehingga mengurangi rasa persatuan dan kesatuan. Semakin gencarnya ekspos dunia luar melalui media elektronik seperti televisi maupun internet menjadikan masyarakat seakan tidak peduli dengan budayanya sendiri. Pola pikir masyarakat khususnya generasi muda dapat dengan mudah dirusak, masyarakat lebih cenderung melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya luar, Karena nya pembangunan dari Indonesia harus mulai memperhatikan sumber daya manusia hususnya generasi muda yang akan menjadi penopang negara di masa depan nanti.

          Bangsa Indonesia dewasa ini di dalam memasuki era globalisasi menghadapi suatu masa yang kritis karena masyarakat mengalami krisis kebudayaan. Krisis kebudayaan dan pembangunan bisa menyebabkan krisis sosial, krisis ekonomi, krisis psikologi dan berbagai jenis krisis lainnya. Fenomena globalisasi yang menghilangkan batas batas geografis mempengaruhi dinamika masyarakat, dinamika tersebut mengubah tingkahlaku manusia dan juga berakibat pada kaburnya nilai-nilai kemanusiaan, agama dan budaya. Krisis multidimensional, yang bermuara pada krisis moral, dan krisis kepercayaan diri telah membuat bangsa enggan dan malu menunjukkan jatidiri sebagai bangsa Indonesia. Akibat krisis ini persoalan pun muncul di masyarakat seperti korupsi, gaya hidup instan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif dan lainnya dimana menjadi pembahasan hangat di media massa, seminar, serta ruang public lainnya.

          Jika masalah-masalah diatas terus dibiarkan maka lambat laun Indonesia akan mengalamimiss cultural atau kepunahan budaya dan sumber daya manusia . Masyarakat Indonesia akan kehilangan aset terbesar warisan alam dan nenek moyang yang dimilikinya. Indonesia juga akan kehilangan jati dirinya.


1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana potensi persebaran geografis di Indonesia ?

2. Mengapa potensi geografis Indonesia dapat memajukan pembangunan ?


1.3 Tujuan 

1. Mengidentifikasi potensi persebaran geografis di Indonesia. 

2. Mengidentifikasi peranan geografis terhadap pembangunan di Indonesia.



BAB 2
PEMBAHASAN


1.1 Wawasan Nusantara 

          Cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya. Sedangkan arti dari wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita – cita nasionalnya. Dengan demikian wawasan nusantara berperan untuk membimbing bangsa Indonesia dalam penyelengaraan kehidupannya serta sebagai rambu – rambu dalam perjuanagan mengisi kemerdekaan. Wawasan nusantara sebagai cara pandang juga mengajarkan bagaimana pentingnya membina persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan bangsa dan negara dalam mencapai tujuan dan cita – citanya.
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan sekitarnya berdasarkan ide nasionalnya yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945) yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, bermartabat serta menjiawai tata hidup dalam mencapai tujuan perjuangan nasional.yang tertulis dalam :

  1. Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1973 tanggal 22 maret 1973 
  2. TAP MPR Nomor IV/MPR/1978 tanggal 22 maret 1978 tentang GBHN
  3. TAP MPR nomor II/MPR/1983 tanggal 12 Maret 1983
Ruang lingkup dan cakupan wawasan nusantara dalam TAP MPR ‘83 dalam mencapat tujuan pembangunan nasionsal :

  • Kesatuan Politik
  • Kesatuan Ekonomi
  • Kesatuan Sosial Budaya
  • Kesatuan Pertahanan Keamanan
         Konsepsi Wawasan Nusantara tidak hanya menopang keutuhan Negara Kesatuan Republik INdonesia, merekatkan persatuan dan kesatuan, tapi juga secara tepat mengetengahkan jatidiri bangsa.Dengan menerapkan konsep Wawasan Nusantara, maka terbentuk dan terjalin kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang dijalin erat dari begi beragamnya kehidupan sosial, budaya, sejarah dan cita-cita

1.2 Wawasan Nusantara dan Pembangunan Nasional 

          Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah negara kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan yang berarti Indonesia terdiri dari pulau-pulau. Hal ini juga memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia itu terdiri dari banyak suku bangsa yang mempunyai bahasa yang berbeda-beda, kebiasaan dan adat istiadat yang berbeda, kepercayaan yang berbeda, kesenian, ilmu pengetahuan, mata pencaharian dan cara berpikir yang berbeda-beda. Berkat kekuasaan kerajaan Majapahit dan penjajahan Belanda Indonesia mulai bersatu. Untuk menjadi sebuah negara yang merdeka Indonesia harus mempunyai wilayah, penduduk dan pemerintah. Semua warga daerah di kepulauan nusantara yang dijajah Belanda setuju untuk bersatu dan membentuk sebuah negara kesatuan melalui sumpah pemuda. Agar Indonesia dapat merdeka Indonesia harus memiliki keinginan bersama. Setelah Indonesia merdeka tentu Indonesia harus mempertahankan kesatuan negara yang sdah diperjuangkan dengan darah. Oleh karena itu Indonesia harus puya cara pandang Bangsa Indonesia yang sama terhadap negarai ndonesia. Cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan yang berdasarkan Pancasila dengan semua aspek kehidupan yang beragam disebut Wawasan Nusantara. Wawasan nusantara dibentuk dan dijiwai oleh geopol. geopol adalah ilmu pengelolaan negara yang menitikberatkan pada keadaan geografis. Geopol selalu berkaitan dengan kekuasaan an kekuatan yang mengangkat paham atau mempertahankan paham yang dianut oleh suatu bangsa atau negara demi menjaga persatuan dan kesatuan.


1.3 Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia

          Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional dengan penekanan bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dihubungkan oleh laut. Laut yang menghubungkan dan mempersatukan pulau-pulau yang tersebar di seantero khatulistiwa. Sedangkan Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia telah ditegaskan dalam GBHN dengan Tap. MPR No.IV tahun 1973. Penetapan ini merupakan tahapan akhir perkembangan konsepsi negara kepulauan yang telah diperjuangkan sejak Dekrarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957.


1.4 Potensi Geografis dan Astronomis di Indonesia

A. Berdasarkan Letak Astronimis :

          Indonesia secara astronomis terletak pada 6o LU (Lintang Utara) - 11o LS (Lintang Selatan) dan antara 95° BT (Bujur Timur) - 141° BT (Bujur Timur). Maka dari letak tersebut dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pembagian iklim matahari Indonesia beriklim tropis karena berada pada area 0° s/d 23,5° (area iklim tropis berdasarkan garis edar matahari). Ketika suatu negara beriklim tropis maka ada banyak potensi yang dapat digali dari negara tersebut untuk sector pembangunan dalam segala segi, diantaranya :


  • Negara yang beriklim tropis memiliki predaran matahari yang seimbang dan realtif stabil, artinya antara waktu siang dan malam pembagian waktunya nyaris sama rata meski kadang siangnya yang lama ataupun sebaliknya, maka banyak potensi yang dapat dibangun bagi Indonesia salah satunya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
  • Letak astronomis yang menyebabkan iklim tropis mengakibatkan dua musim di Indonesia yaitu musim hujan dan musim kemarau, kedua musim ini sangat bermanfaat bagi alam, terutama hutan. Hutan sangat membutuhkan asupan air hujan dan energi matahari yang cukup, dari hal ini pembangunan nasional untuk segi ekonomi hususnya dapat digali yaitu dengan mengambill sumber daya flora terutama dari hutan hujan tropis, dianataranya damar, pinus dsb.

B. Berdasarkan Letak Geografis :

          Indonesia secara geografis terletak diantara dua benua besar yaitu Asia dan Australia, dan diapat oleh dua samudra besar yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Jika melihat histori sejarah geografi berdasarkan teori pergeseran benua dulunya Indonesia bersatu dengan benua asia dan Australia, namun karena adanya pergerakan lempeng yang berasal dari dalam bumi maka lambut laun dataran indonesia berpisah dengan benua asia, meski secara simbolis bagian dari benua asia. Indonesia juga dikelilingi tiga lempeng besar, yaitu lempeng Australia, Eurasia dan pasifik, semua lempeng ini saling bergerak mendekati garis teritorian bumi , gerakan lempeng tersebut menagkibatkan tabrakan satu sama lain sehingga menghasilkan suatu zona subduksi (zona tabrakan). Zona subduksi tersebut menghasilkan pegunungan, karenanya indonesia dikelilingi banyak gunung, pulau dan sangat rawan gempa vulkanik dan tektonik. Namun banyak potensi yang bisa didapatkan dari hasil zona subduksi tersebut diantaranya gunung yang dimanfaatkan oleh manusia baik sebagai sarana pertumbuhan ekonomi, sarana pertanian, bahkan sarana pariwisata. 

          Potensi Geografis lainnya adalah indonesia menjadi jalur perdangangan internasional, hal ini dikarenakan indonesia berada di tengah benua Australia-Asia dan samudra Hindia-Pasifik, hal ini memicu sector trasnportasi mendapatkan pemasukan yang besar melalui pajak untuk negara sebagai wadah pembangunan nasional. Persebaran potensi geografis indonesia sangat kaya untuk setiap generasinya asalkan pengelolaan dan tanggung jawab bisa diterapkan dengan baik oleh seluluruh penduduk indonesia. Perhatikan gambar berikut ini : 




            Secara berurutan gambar tersebut adalah peta tematik mengenai persebaran flora, fauna dan pertambangan yang ada di indonesia, banyak sekali sumber daya alam hayati, nabati dan pertambangan yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana pembangunan nasional. Indonesia adalah nefara dengan sumber daya alam yang sangat beragam, hal ini dikarenakan posisi alami geografis indonesia yang sangat strategis yang menyebabkan indonesia negara yang sangat potensial dari segi geografis, Karena kestrategisan indonesia inilah banyak ancaman ancaman yang datang seperti pencurian ikan, peredaran badang haram dsb karenanya bagi bangsa indonesia sangat penting sekali peningkatan kualitas mutu sumber daya manusia.


BAB 3
PENUTUP


3.1 Kesimpulan

          Indonesia memiliki potensi geografis yang besar dalam menunjang stabilitas pembangunan nasional, hal ini dapat terlihat dari beragam aspek diantaranya letak strategis indonesia baik secara geografis maupun astronomis, sumber daya alam, hasil hasil komoditi ekspor atau impor dsb. Letak geografis indonesia sangat potensial bagi bangsa dan generasi penerus yang akan datang, karenanya pengelolaan dan kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan agar indonesia bisa mengalami kemajuan terutama dalam segi pembangunan, namun upaya untuk membuat sumber daya manusia yang produktif bukanlah perkara yang mudah, hal ini dapat terlihat dari kurangnya pemahaman mengenai wawasan nusantara, pemahan ini sangat penting karena mencerminkan citra bangsa indonesia pada dunia agar eksistensinya diakui dan tak ketinggalan zaman. Bangasa indonesia harus bangga dengan dirinya sendiri sebagai bangsa yang kaya, salah satunya dengan cara melestarikan alam, kebudayaan, dan menjaga kearifan local dengan ini setidaknya bangsa indonesia memiliki kualitas dalam menghargai negaranya sendiri. Sejatinya pembangunan nasional harus diwujudkan dengan cara mengefektifkan kualitas dan kuantitas dengan baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA

Buku Paket Geography kelas X, XI, XII .Erlangga, Tim bina Karya Guru
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.co.id/2013/12/letak-astronomis-indonesia-posisi.html
http://jwigie.blogspot.co.id/2011/03/wawasan-nusantara-dalam-pembangunan.html